Nilai Bukan Kunci Kesuksesan



Sekarang ini siswa-siswi sedang dimeriahkan dengan penerimaan hasil laporan belajar atau yang sering kita sebut dengan rapor. Luar biasa memang, karena jerih payah selama satu semester dihargai oleh selembar kertas. Asam-garam satu semester telah tumpah menjadi deretan angka yang rasanya bisa berubah menjadi manis maupun pahit. Seperti yang kita ketahui bahwa penidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa rapor menjadi salah satu indikator kesuksesan hasil belajar. Contoh saja, hasil belajar di SD digunakan untuk mendaftar ke SMP favorite, hasil belajar di SMP digunakan untuk mendaftar ke SMA favorite, dan hasil belajar di SMA digunakan untuk mendaftar di Universitas favorite. Namun, apakah kesuksesan dapat diukur dengan sesederhana itu? Jawabannya belum tentu. Karena kesuksesan itu bukanlah sebuah angka melainkan sebuah perjuangan. Ada suatu pernyataan menarik dari guru bahasa jawa saya ketika kami semua sedang terdepresi karena tidak bisa mengerjakan soal tes matematika. Beliau berkata "Wis, bijine elek ora papa sing penting sesuk dadi wong sukses kabeh yo."("Sudahlah, nilai jelek tidak masalah yang penting besok jadi orang sukses semua ya") Mungkin kata-kata itu hanya lewat begitu saja dari mulut beliau. Namun, bagi teman-teman dan saya, kata-kata tersebut menjadi suatu perenungan dan motivasi. Kami sering berpikir apakah semua yang kami pelajari di sekolah saat ini sungguh akan berguna untuk masa depan kami? Seringkali pendidikan di Indonesia hanya menonjolkan teorinya saja. Teori memang penting sebagai dasar para siswa untuk memahami pelajaran. Akan tetapi, seringkali para siswa dan para guru hanya terjebak dalam teori tanpa tahu bagaimana penerapannya dalam praktik atau kehidupan nyata. Sebenarnya, sistem pendidikan yang seperti itu tidak mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Mengapa demikian? karena pendidikan yang hanya berfokus pada teori adalah pendidikan yang membangun tembok penghalang untuk pengembangan pikiran dan kreatifitas siswa. Para siswa cenderung hanya menghafal pelajaran. Tak jarang pula, mereka mengartikan nilai sebagai kesuksesan. Hal seperti membuat siswa menjadi result-oriented. Mereka hanya ingin hasil bagus dan mulai mengasihani diri dengan melegalkan segala cara. Yang perlu digaris bawah adalah Orang yang bisa mengerjakan soal tes di sekolah, belum tentu mampu menghadapi persoalan di kehidupan nyata. Saya percaya bahwa setiap orang ingin menjadi orang sukses. Namun, perkembangan peradaban manusia telah berhasil membuat para generasi kini merasa takut. Tingkat persaingan yan tinggi telah berhasil menggoyahkan mental para penerus bangsa ini. Seharusnya, nilai tidaklah lagi cukup menjadi bekal bagi para siswa untuk menghadapi musuh yang sudah berada di depan mata. Ada sesuatu yang perlu diubah dari sistem pendidikan ini  karena teori akan menjadi senjata yang tumpul jika tidak diasah. Teori tidak boleh hanya lewat dipikiran para siswa karena sesuatu yang hanya dingat dipikiran akan sangat mudah untuk dilupakan. Sebaliknya, sesuatu yang dialami atau dirasakan akan tinggal dalam pikiran dan jiwa manusia lebih lama. Maka dari itu perlu adanya keseimbangan antara teori dan praktik. Yang terpenting adalah bagaimana ilmu itu bisa meresap kepikiran para siswa untuk bekalnya dimasa depan, bukan hanya untuk sekedar mendapat nilai bagus. Belum lagi pembekalan untuk menemukan potensi para siswa masih sangat kurang. Banyak siswa terlebih siswa-siswi SMA yang masih bingung dan belum punya gambaran tentang masa depannya. Sebenarnya, generasi ini bukanlah generasi yang apatis, melainkan generasi yang terombang-ambing ditengah samudra dan berada dalam arus keras yang tak tentu arahnya. Pembekalan tentang potensi bagi siswa sangatlah penting, sehingga mereka bisa mengembangkan potensi itu dengan semaksimal mungkin. Mereka juga harus dibekali dengan kekuatan yang lebih besar dari pada sebuah nilai, yaitu pengetahuan tentang kehidupan. Dengan demikian, hal itu bisa menjadi kekuatan bagi para siswa untuk menghadapi kehidupan dan mereka bisa berlayar mengarungi samudra luas. Mereka juga akan terhindar dari godaan untuk mengambil cara-cara instan dan menyimpang. Sebenarnya setiap orang memiliki definisinya sendiri tentang arti dari sebuah kesuksesan. Namun, ada satu hal yang perlu di ingat. Hidup dan kesuksesan bukanlah sebuah balapan untuk adu kecepatan, melainkan sebuah petualangan yang harus dinikmati langkah demi langkah.

Post a Comment

0 Comments